Monday 9 May 2011

Mengenal Tangisan Bayi dan Artinya

Bayi Menangis
Dahulu kala, ketika saya masih bujangan, saya sering dicurhati oleh adik saya yang baru punya bayi mungil. Dia suka bingung kenapa bayinya nangis. Kadang ga ngompol nangis, dikasih minum ASI juga ga mau, ditidurin juga tetep nangis.Wah susah juga punya anak bayi, pikir saya waktu itu.

Setelah saya menikah dan istri saya bersiap melahirkan anak pertama saya, saya pun juga mulai menyiapkan segala sesuatunya. Dari popok, selimut, baby stroller, bedak, tudung anti nyamuk, minyak telon, pokoknya semuanya lah. Terus saya teringat cerita adek saya tentang tangisan-tangisan anaknya. Gimana yah saya nanti.


Daripada bingung, coba cari-cari informasi tentang bagaimana menenangkan bayi. Pikir saya, sejam googling insya Allah dapat infomrasi lah. Dan ternyata banyak memang tips dan trik menenangkan bayi di internet. Lumayan buat menambah wawasan dan persiapan sebelum punya bayi.

Salah satu artikel yang menarik perhatian saya adalah mengenai macam-macam tangisan bayi dan artinya. Lho, kok bisa ya tangisan-tangisan itu digolong-golongkan. Dan katanya masing-masing juga ada artinya lho. Dan saya ingat juga waktu itu di acara Oprah Winfrey juga pernah membahas tentang hal ini dan dipraktekan juga. Ternyata para pakar telah mengumpulkan semua data dari banyak bayi untuk dianalisa. Dari kumpulan data tersebut mereka menyimpulkan macam-macam jenis tangisan dan artinya. Hebatnya lagi, "bahasa" tangisan bayi ini sifatnya universal. Bayi Jawa, bayi Irian, bayi jepang, bayi eropa, semua menggunakan "bahasa" tangisan yang sama.

Berikut ini adalah artikel tersebut yang saya ambil dari http://mommygadget.com/2009/01/06/arti-tangisan-bayi-0-3-bulan/ .

ARTI TANGISAN BAYI 0-3 BULAN

Pada umumnya, para ibu mengartikan tangis bayi sebagai tanda lapar. Ingatlah, menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangis berbeda-beda, masing-masing merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan pesan kepada Anda tentang apa yang ia butuhkan. Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras dan makin lama tangis, makin kuat kebutuhannya.

“Saya lapar”
Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernafas, menangis lagi, lalu stop untuk bernafas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.

Jika ia masih menangis saat disusui ASI, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernafas, sehingga menangis.

Saya bosan
Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.

“Saya lelah”
Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.

“Saya kesepian”
Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti airmata. Emongan yang lama membuatnya senang.

“Saya tak nyaman”
Biasanya suara tangis melengking dan jelas, nafas agak tersendat, tapi lalu nafasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.

“Saya kolik”
Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam.

Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.

“Saya sakit”
Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas, lebih melengking dan lebih ribut.

Hubungi dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.


ARTI TANGISAN BAYI 4-12 BULAN

“Saya lapar”
Rasa lapar masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia pun lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya cepat lelah. Bayi yang aktif, kebutuhan makannya lebih banyak.

“Saya tumbuh gigi”
Biasanya bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya tangisnya muncul di sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada rasa nyeri.

“Saya cemas”
Mulai usia 7 atau 8 bulan, kebanyakan bayi menangis karena cemas, terutama saat ia “kehilangan” Anda. Baginya, Anda adalah dasar dari rasa amannya. Ia akan tenang “menjelajahi dunia” selama Anda berada dalam pandangannya. Jika Anda meninggalkannya atau ia tak melihat Anda, meski Anda ada di dekatnya, ia akan menangis.

“Saya ingin diperhatikan”
Lewat usia 6 bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat untuk memperoleh perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, dengan menangis, Anda akan segera berlari mendekatinya. Lebih baik Anda tak buru-buru menggendongnya, tapi hiburlah atau ajak main.

“Saya sakit”
Rasa sakit yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya saat ia bergerak aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia menangis. Mungkin lebih karena rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya dapat menolong ia melupakan sakitnya dengan cepat.

“Saya sangat lelah”
Lelah berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya menangis. Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan yang penuh dengan pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi sebelum ia kehilangan semangat. Ia butuh pertolongan Anda untuk membuatnya cukup rileks seperti tidur.

“Saya marah”
Mulai usia 9 bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep “Saya ingin” dan kemarahan merupakan caranya untuk menunjukkan rasa frustrasinya ketika sesuatu tak diperoleh sesuai keinginannya. Seolah ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan, beberapa diantaranya merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi dorong, yang terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa.
Ia juga terhalang oleh kemampuan komunikasinya yang masih baru. Karena
tak bisa mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, ia akan menggenggam erat kepalan tangannya dan pipinya memerah, untuk menunjukkan pada Anda bahwa ia tak puas dengan situasi yang ada.

Kenapa tangisan bayi berbeda ketika dia sudah berumur 4 bulan lebih? Menurut sang ahli, itu dikarenakan sang bayi sudah mulai tahu apa yang ada di sekelilingnya, ia mulai mau mendengarkan dan tertarik terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.

Saat bayi saya sudah lahir, ternyata cukup sulit juga tetep sulit juga menterjemahkan bahasa tangisan mereka ke dalam bahasa manusia dewasa. Namun ternyata

sebenarnya, lambat laun, dengan naluri seorang ibu, dengan sendirinya akan mengerti arti tangisan bayinya.

Arya dengan Sarungnya
Bayi saya sekarang sudah berumur 1 tahun lebih. Sudah bisa ngomong apa yang dia inginkan, walopun ada beberapa yang saya masih ngga ngerti. Dia udah bisa minta maen tembak-tembakan, minta naek odong-odong, minta dipakein sarung juga. Dia pengen ikut-ikutan bapaknya juga kalo pas lagi pake sarung pas mau sholat. Akhirnya saya belikan dia sarung instant buat anak. Persis sama seperti sarung bapaknya, dengan satu lipatan di depan dan motif sarung beneran.

Ah, setiap waktu berlalu, saya masih takjub dengan segala keajaiban dari pertumbuhan seorang anak. Subhanallah.

No comments:

Post a Comment