Thursday, 7 May 2015

Bisnis Rumah Kontrakan vs Rumah Kost

Bagi Anda yang berniat terjun ke bisnis properti sewa dan masih bimbang untuk memilih antara menyewakan rumah kontrakan atau kos-kosan, artikel ini akan menyajikan referensi yang mungkin Anda butuhkan. Apa saja kelebihan dan kekurangan bisnis properti sewa rumah kontrakan dibandingkan membuka kos-kosan, bisnis mana yang lebih cocok untuk digeluti. Cari tahu jawabannya di sini.

Menyewakan / mengontrakkan rumah atau dan membuka kos-kosan adalah salah satu bentuk investasi properti yang tergolong mudah dan memiliki prospek cerah. Sebab bisnis ini sama-sama relatif memiliki permintaan yang tinggi. Rumah kontrakan sewa sangat diminati di kawasan tengah berkembang, sementara bisnis kos-kosan sangat menjanjikan di daerah dekat pusat perbelanjaan, perkantoran dan kampus.


.: Kelebihan Bisnis Rumah Kontrakan


(+) Rumah kontrakan memiliki tingkat permintaan (demand) yang tinggi bila lokasinya berada di daerah-daerah berkembang. Misalnya akses yang dekat pusat perbelanjaan, mall dan sebagainya.

(+) Setiap tahunnya harga sewa rumah akan meningkat seiring dengan naiknya nilai pasaran rumah. Biasanya harga sewa rumah per tahun adalah sekitar 5% dari harga rumah. Sebagai contoh, harga rumah yang Anda miliki adalah Rp 600 juta, maka harga sewa per-tahun yang ideal adalah sekitar Rp 30 juta.

(+) Bila kondisi perekonomian stabil, harga sewa rumah bisa naik menjadi 10 s/d 15% per tahun tergantung pada kondisi lingkungan. Jika di kawasan tersebut jarang ditemui rumah kosong, kenaikan harga sewa bisa mencapai 15% per tahun.

.: Kekurangan Bisnis Rumah Kontrakan


(-) Pemiliki rumah perlu memilih penyewa yang terpercaya. Sebab tak jarang rumah yang disewakan malah menjadi rusak dan tak terawat saat disewakan pada penyewa yang kurang bertanggungjawab.

(-) Pemilik harus menyiapkan dana untuk perawatan rumah setelah disewakan. Alasannya, sebagian besar penyewa berpikir bahwa rumah yang ia sewa bukan miliknya, sehingga bisa saja para penyewa kurang menjaga kondisi dan kualitas rumah.

(-) Jika dibandingkan dengan kos-kosan, capitalization rate rumah kontrakan lebih rendah. Capitalization rate adalah penghasilan bersih yang dapat diterima dari sebuah aset dan biayanya. Ini disebabkan harga sewa rumah kontrakan sudah ditentukan sejak awal perjanjian dan tidak ada biaya tambahan lainnya dari pemiliki rumah.

.: Kelebihan Bisnis Kos-kosan


(+) Tingkat permintaaan (demand) yang tinggi terhadap kos-kosan terutama di daerah yang dekat dengan kampus, pusat perbelanjaan dan perkantoran. Target pasar lebih luas, mulai dari mahasiswa hingga pegawai kantoran.

(+) Capitalization rate rumah kos-kosan mencapai 5 s/d 7%, dimana jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan sewa rumah kontrakan. Sebab, kos-kosan dapat memberikan servis tambahan bagi penghuninya, seperti jasa tukang cuci dan setrika atau penjaga kos.

.: Kekurangan Bisnis Kos-kosan


(-) Pemilik kos harus menyiapkan tenaga khusus yang bertugas mengatur dan melayani kebutuhan penghuni kos. Semua itu tentu saja memerlukan perhatian yang lebih dari pemilik rumah kos.

(-) Pembayaran kos yang kadang terlambat. Hal ini umumnya terjadi jika penghuni kos adalah mahasiswa atau pegawai dengan gaji yang tidak terlalu besar.

Semoga informasi ini cukup dapat dijadikan sebagai referensi dalam memilih bisnis properti sewa rumah kontrakan atau kos-kosan. Akhir kata, pilihlah bisnis properti sewa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda, atau bahkan jika perlu, pilih keduanya sekaligus. Selamat berinvestasi di properti sewa.

Sumber : http://www.pandufinansial.com/

No comments:

Post a Comment