Thursday, 15 September 2016

Bahaya Bermain Video Game Pada Anak

Ilustrasi

Dunia anak adalah dunia bermain. Kesenangan dan kebahagiaan mereka diantaranya adalah dengan menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman-temannya. Namun saat ini aktifitas anak untuk bermain di luar ruangan sudah agak berkurang, karena banyaknya video game yang bisa mudah didapat.

Sayangnya, orangtua sering memiliki pandangan yang keliru tentang video game. Banyak orangtua yang mengira anaknya jenius karena pintar bermain game dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Namun, apakah anda tahu bahwa jika anak-anak yang terlalu sering dalam bermain game bisa membahayakan fisik serta psikologisnya?



Sebuah penelitian yang dulu pernah dilakukan oleh Kaiser Family Foundation pada 2.032 orang anak yang berusia antara 3 hingga 12 tahun tentang berapa sering anak-anak usia tersebut bermain video game ataupun game di komputer.

Ternyata sekitar 73% anak laki-laki yang berusia 8 sampai 10 tahun rata-rata bermain game selama satu jam per hari dan hampir 68% anak dengan usia 12 tahun hingga 14 tahun bermain game yang sebenarnya diperuntukan bagi usia 17 tahun ke atas.

Sebagaimana pernah dikutip dari Psychiatric Time, alasan anak-anak senang bermain game adalah karena ingin mencoba hal yang baru dan juga untuk dapat menghilangkan stres dikarenakan tugas sekolah ataupun karena adanya suatu masalah.

Tetapi ternyata terlalu sering bemain game dapat mempengaruhi kepribadian anak itu sendiri. Hal itu karena di usia 4 hingga 17 tahun anak-anak cenderung akan menyerap dan juga meniru segala sesuatu yang dilihatnya sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan tubuhnya.

Apalagi sekarang ini cukup banyak game yang biasa dimainkan oleh anak-anak yang didalamnya mengandung unsur kekerasan. Dampak negatif dan bahaya video game bagi anak antara lain dapat membentuk karakter anak menjadi seorang pemberontak, rasa ingin tahu yang besar akan segala sesuatu yang sebenarnya dilarang, serta mempunyai tingkah laku yang kadang sangat sulit diterima oleh masyarakat.

Gangguan pada radang sendi anak
Salah satu yang menjadi masalah kesehatan dan seringkali terjadi pada anak yang senang main game adalah postur tubuhnya yang membungkuk atau bengkok, hal ini dapat terjadi akibat posisi duduk anak yang tidak beraturan saat bermain game di depan layar komputer atau televisi. Selain itu dengan seringnya bermain game setiap hari dengan rentang waktu yang cukup lama dapat menyebabkan kerusakan pada persendian ataupun iritasi kulit.

Gangguan pada penglihatan anak
Masalah lainnya yang juga bisa muncul karena banyak bermain game adalah seperti rusaknya penglihatan anak, hal ini dikarenakan waktu bermain game yang terlalu lama dengan jarak mata dan juga monitor yang terlalu dekat.

Atau atau bisa juga dikarenakan ruangan yang gelap dengan gambar atau tampilan pada game yang berubah-ubah dengan cukup cepat. Hal ini pernah dibuktikan oleh sebuah penelitian di Inggris dan Amerika yang menemukan gejala sakit dan juga nyeri pada anak-anak setelah mereka bermain game di handphone ataupun membuka aplikasi lainnya selama berjam-jam.

Penyebabnya adalah gerakan tangan yang selalu sama dan berulang-ulang ketika anak bermain video game di handphone. Dalam keadaan yang sangat parah, hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada pergelangan tangan.

Bahaya obesitas pada anak
Bahaya atau dampak negatif lainnya dari terlalu seringnya anak bermain game adalah bisa menyebabkan seorang anak terkena obesitas. Itu dikarenakan kurangnya aktivitas di luar ruangan dan mereka hanya duduk saja depan layar.

Perubahan sikap dan perilaku anak
Selain beberapa masalah pada fisik anak, terlalu sering bermain game juga dapat menimbulkan beberapa masalah psikologis pada anak. Khususnya apabila game yang dimainkan oleh anak mengandung unsur kekerasan.

Bisa saja anak-anak akan menirukan apapun yang telah dilihatnya tersebut di dalam kehidupan nyata, tidak heran apabila saat ini cukup banyak kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak di usia sekolah dasar.

Kekerasan dalam game ternyata jauh lebih berbahaya, karena anak selalu terlibat di dalam interaksi tersebut. Para pahlawan atau tokoh yang melakukan keke-rasan di dalam game tersebut tidak pernah mendapat hukuman dan malah cenderung dihargai, sehingga bisa saja anak akan berpandangan bahwa kekerasan merupakan sesuatu yang sah dan benar. Penelitian ilmiah yang telah dilakukan dapat membuktikan anak yang cukup sering bermain game kekerasan cenderung berprilaku lebih agresif.

Beberapa dampak negatif dan bahaya bermain game video game bagi anak tersebut tidak terbatas hanya pada game online, game komputer ataupun fasilitas game lainnya, tetapi juga berlaku bagi anak yang terlalu sering main game di gadget seperti HP atau iPad.

Sebenarnya seorang anak boleh saja jika ingin bermain game, asalkan waktu bermainnya dibatasi dan hal yang paling penting adalah memilih game yang tepat untuk anak. Sekarang ini cukup banyak game edukatif seperti di android, namun harus tetap dibatasi penggunaannya agar tidak berlebihan. Serta yang tidak kalah penting adalah orangtua harus tegas dalam menentukan batasan waktu bermain game bagi anaknya.

Ada beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk membantu anak menghindari bahaya video game, antara lain:

  • Batasi waktu bermain video games, maksimal 2 jam sehari atau hanya saat akhir pekan.
  • Awasi ketika anak bermain agar tidak meniru hal-hal buruk yang mungkin ada di video game.
  • Pastikan anda memilihkan jenis permainan yang edukatif dan sesuai dengan usia anak.
  • Jangan letakkan perangkat video game di kamar anak, tetapi letakkan di ruang keluarga agar anda tetap dapat selalu mengawasi.
  • Beri anak pemahaman bahwa dalam kehidupan nyata tidak seperti yang digambarkan dalam permainan video.


Semoga bermanfaat.

Sumber : http://www.pendidikankarakter.com/bahaya-bermain-video-game-pada-anak/5/

No comments:

Post a Comment