Monday, 18 May 2015

Supaya Anak Menjadi Pintar

Pastinya impian setiap orangtua memiliki anak yang cerdas dan pintar. Sebagian orangtua berusaha sekeras mungkin menjadikan anaknya pintar dengan berbagai cara, seperti memasukkan ke sekolah yang baik, memberikan pelajaran tambahan yang banyak dan sebagainya.
Namun mereka melupakan beberapa hal dasar yang merupakan modal awal untuk menjadikan seorang anak pintar.
Ada beberapa prinsip agar anak Anda mencapai potensi maksimal yang ia miliki. Apa saja yang dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan perkembangan anak Anda? Yuk, kita bahas satu per satu berikut ini.



Dari awal masa kehamilan:
Langkah awal membentuk kecerdasan seorang anak adalah dengan memberikan gizi yang cukup. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan sudah terjadi proses pembentukan otak yang berpengaruh pada kehidupannya kelak. Jadi bagi ibu hamil, konsumsilah makanan yang bergizi, khususnya yang mengandung asam folat dan minyak ikan.

Pasca kelahiran:
Setelah anak lahir, komponen gizi anak yang penting adalah ASI.  Penelitian membuktikan bahwa menyusui memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan bayi. ASI dapat mencegah infeksi berbahaya dan merupakan sumber makanan penting.

Masa pertumbuhan

Setelah anak lebih besar, hindarkan makanan berupa junk food, berikan nutrisi yang seimbang dan bergizi. Salah satu zat yang dibutuhkan untuk perkembangan anak adalah makanan yang mengandung zat besi, seperti daging, telur atau ikan.

Kepintaran manusia merupakan hasil dari rangsangan dan latihan terus menerus. Mulailah dengan memberikan rangsangan anak Anda dengan membacakan buku cerita yang edukatif, belajar bahasa Inggris atau masukkan anak Anda ke sekolah musik.


Atau jika Anda berminat, Anda bisa mengajak sang buah hati untuk bermain permainan tradisional. Permainan tradisional ini merupakan aktivitas sosial yang menyenangkan, melatih fungsi kognitif dan juga membakar kalori. Tidak ada salahnya kita mulai kembali memasyarakatkan permainan tradisional Indonesia tersebut dengan mengajarkan anak kita bagaimana bermain permainan-permainan tersebut sambil membakar kalori dengan cara yang menyenangkan.

Kebanyakan orangtua suka membatasi anaknya. Tentu sudah menjadi kewajiban orangtua untuk memastikan anaknya aman dan melakukan hal yang berguna untuk dirinya, namun bukan berarti membatasi kegiatan yang justru dapat meningkatkan kecerdasan anaknya tersebut.


Biarkanlah anak bereksperimen, bermain dan mengeksplorasi dunia. Biarkan anak Anda menemukan hal-hal baru untuk dipelajari. Banyak ilmuwan terkenal yang memulai penemuannya dengan berimajinasi.

Bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang dapat merangsang pikiran anak. Bahkan banyak sekali video game yang bernuansa edukatif. Permainan di luar ruangan yang menggabungkan olahraga dan daya nalar, tidak hanya baik bagi fisik tubuh, namun juga baik bagi perkembangan kecerdasan anak.

Ketika anak bermain dan bergerak, mereka akan secara konstan berinteraksi dengan lingkungan sosial dan fisik. Hal ini akan memaksa tubuh dan pikirannya untuk berinteraksi dan dalam prosesnya membentuk koneksi di dalam otak dan jalur motorik sensorik. Selanjutnya jalur sensorik ini akan menjadi dasar jalur sensorik yang lebih kompleks lagi seperti membaca, menulis dan menghitung.

Perkembangan ini terutama penting saat anak berusia 3-10 tahun.

Sebagian besar orangtua mungkin berpikir jika usia remaja merupakan usia keemasan dimana seorang anak perlu ditempa semaksimal mungkin. Namun, tahukah Anda jika perkembangan manusia paling pesat terjadi pada usia tiga tahun pertama? Jadi walaupun anak Anda berusia satu atau dua tahun, Anda tetap bisa mulai melakukan program untuk mencerdaskan anak Anda.  Berikan gizi yang baik dan rangsangan otak berupa permainan yang edukatif sejak dini.


Demikian lima tips menstimulasi anak untuk menjadi cerdas. Tentu kecerdasan anak tidak terjadi dalam semalam. Berbagai stimulasi ini harus diberikan secara berkesinambungan untuk memaksimalkan perkembangan seorang anak. Jadi mau anak Anda menjadi Albert Einstein selanjutnya?

No comments:

Post a Comment