Friday, 4 April 2014

Food Combining: Makanan Sehat untuk Hidup Sehat

Diperkenalkan oleh Dr. William Howard Hay, seorang dokter dan ilmuwan asal Amerika Serikat, food combining awalnya merupakan sebuah konsep diet.
Namun, penelitian lebih lanjut menjelaskan bahwa diet ala Hay ini juga sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang secara umum. Bahkan dengan menerapkan konsep food combining yang tepat, seseorang bisa terbebas dari penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, ginjal kronis, dan pembengkakan jantung.
Dr. Hay sendiri adalah orang pertama yang menerapkan pola makan sehat yang disusunnya sendiri. Ia yang mengalami obesitas dan penyakit kronis mendapati dirinya memiliki berat badan ideal dan terbebas dari penyakit-penyakit berat setelah menjalani diet food combining selama 3 bulan.


Food combining adalah sebuah konsep yang mengacu pada fakta bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan serap yang berbeda-beda.
Nyatanya, jika mengonsumsi makanan dalam satu kelompok, penyerapan nutrisi akan jauh lebih efektif dan tidak akan menimbulkan masalah pencernaan.
Setiap kelompok makanan yang akan dicerna memerlukan enzim cerna yang berbeda-beda. Beberapa kelompok makanan memerlukan zat asam sedangkan lainnya membutuhkan zat alkali.
Ketika makanan yang tidak satu kelompok dikonsumsi bersamaan, alkali dan asam bertemu sehingga menetralisir satu sama lain dan akhirnya menghambat pencernaan.
Oleh karenanya, diet food combining tidak menyarankan orang-orang untuk menyantap nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah sekaligus dalam 1 jam makan.
Segala jenis protein memerlukan suasana asam di dalam lambung, sebaliknya jenis karbohidrat justru memerlukan suasana lambung beralkali. Jika zat pati (karbohidrat) dan protein ada di dalam lambung secara bersamaan maka hal ini akan memicu pertentangan dan menghasilkan suasana lambung yang tidak kondusif.

Sebagai hasilnya adalah gangguan pencernaan, gas pada lambung, dan penyerapan yang miskin nutrisi. Untuk itu, kombinasi makanan sehat yang baik adalah karbohidrat ditambah sayuran, protein, dan kacang-kacangan yang dikonsumsi pada jam yang berbeda.
Karbohidrat dan buah adalah kombinasi yang harus dihindari. Konsumsi kelompok makanan yang berbeda harus disesuaikan dengan waktu cerna setiap jenis makanan. Bagaimana pendapat Anda? Silakan mencobanya!
Segelas air adalah konsumsi yang tepat jika perut masih kosong. Jus dicerna selama 15-20 menit, buah segar dicerna selama 30-40 menit, sayuran selama 30-40 menit, karbohidrat 90 menit, kacang-kacangan 2,5 hingga 3 jam, sedangkan protein hewani dicerna dari 30 menit (telur) hingga 3-4 jam (sapi).
Yang tak kalah penting dari konsep food combining ini adalah, seseorang diwajibkan untuk mengunyah makanan hingga mencapai konsistensi yang berair dan kemudian baru boleh menelannya. Ini dimaksudkan agar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi berjalan efektif.

Banyak dokter di negara barat sudah merekomendasikan konsep food combining kepada pasien mereka. Salah satunya Dr. Stanley Bass yang mengungkapkan agar mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air (air, buah-buahan, dll) terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi jenis makanan yang lebih sedikit mengandung air.
Food combining memang terbilang baru di Indonesia. Di berbagai belahan dunia, banyak orang yang meyakini bahwa diet food combining adalah jalan yang alami untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh terbebas dari penyakit.
Tetapi tak sedikit pula yang memandang konsep kombinasi makanan sehat ini dengan sebelah mata tanpa mengaplikasikannya terhadap diri mereka terlebih dahulu.

No comments:

Post a Comment