Diperkenalkan oleh Dr. William Howard Hay, seorang dokter dan ilmuwan asal Amerika Serikat, food combining awalnya merupakan sebuah konsep diet.
Namun, penelitian lebih lanjut menjelaskan bahwa diet ala Hay ini
juga sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang secara umum. Bahkan
dengan menerapkan konsep food combining yang tepat, seseorang bisa terbebas dari penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, ginjal kronis, dan pembengkakan jantung.
Dr. Hay sendiri adalah orang pertama yang menerapkan pola makan sehat
yang disusunnya sendiri. Ia yang mengalami obesitas dan penyakit kronis
mendapati dirinya memiliki berat badan ideal dan terbebas dari
penyakit-penyakit berat setelah menjalani diet food combining selama 3 bulan.
Food combining adalah sebuah konsep yang mengacu pada fakta bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan serap yang berbeda-beda.
Nyatanya, jika mengonsumsi makanan dalam satu kelompok, penyerapan
nutrisi akan jauh lebih efektif dan tidak akan menimbulkan masalah
pencernaan.
Setiap kelompok makanan yang akan dicerna memerlukan enzim cerna yang
berbeda-beda. Beberapa kelompok makanan memerlukan zat asam sedangkan
lainnya membutuhkan zat alkali.
Ketika makanan yang tidak satu kelompok dikonsumsi bersamaan, alkali
dan asam bertemu sehingga menetralisir satu sama lain dan akhirnya
menghambat pencernaan.
Oleh karenanya, diet food combining tidak menyarankan orang-orang untuk menyantap nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah sekaligus dalam 1 jam makan.
Segala jenis protein memerlukan suasana asam di dalam lambung,
sebaliknya jenis karbohidrat justru memerlukan suasana lambung
beralkali. Jika zat pati (karbohidrat) dan protein ada di dalam lambung
secara bersamaan maka hal ini akan memicu pertentangan dan menghasilkan
suasana lambung yang tidak kondusif.
Sebagai hasilnya adalah gangguan pencernaan, gas pada lambung, dan
penyerapan yang miskin nutrisi. Untuk itu, kombinasi makanan sehat yang
baik adalah karbohidrat ditambah sayuran, protein, dan kacang-kacangan
yang dikonsumsi pada jam yang berbeda.
Karbohidrat dan buah adalah kombinasi yang harus dihindari. Konsumsi
kelompok makanan yang berbeda harus disesuaikan dengan waktu cerna
setiap jenis makanan. Bagaimana pendapat Anda? Silakan mencobanya!
Segelas air adalah konsumsi yang tepat jika perut masih kosong. Jus
dicerna selama 15-20 menit, buah segar dicerna selama 30-40 menit,
sayuran selama 30-40 menit, karbohidrat 90 menit, kacang-kacangan 2,5
hingga 3 jam, sedangkan protein hewani dicerna dari 30 menit (telur)
hingga 3-4 jam (sapi).
Yang tak kalah penting dari konsep food combining ini
adalah, seseorang diwajibkan untuk mengunyah makanan hingga mencapai
konsistensi yang berair dan kemudian baru boleh menelannya. Ini
dimaksudkan agar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi berjalan
efektif.
Banyak dokter di negara barat sudah merekomendasikan konsep food combining kepada pasien mereka. Salah satunya Dr. Stanley Bass
yang mengungkapkan agar mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air
(air, buah-buahan, dll) terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
mengonsumsi jenis makanan yang lebih sedikit mengandung air.
Food combining memang terbilang baru di Indonesia. Di berbagai belahan dunia, banyak orang yang meyakini bahwa diet food combining adalah jalan yang alami untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh terbebas dari penyakit.
Tetapi tak sedikit pula yang memandang konsep kombinasi makanan sehat
ini dengan sebelah mata tanpa mengaplikasikannya terhadap diri mereka
terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment