Studi: Agar Anak Aktif, Ibu Juga Harus Aktif
Anak-anak senang berlarian ke sana ke mari tanpa kenal lelah. Mereka
juga cenderung lebih aktif ketimbang orang dewasa. Menyoal keaktifan
itu, peneliti dari Amerika mengungkapkan bahwa keaktifan anak sebenarnya
dipengaruhi oleh keaktifan ibu.
Para peneliti dari Universitas
Cambridge dan Southampton melakukan penelitian pada 554 pasangan
ibu-anak. Mereka menggunakan alat monitor denyut jantung yang dikenakan
terus-menerus selama tujuh hari, termasuk ketika tidur maupun
beraktivitas di air.
Simpulan studi itu, anak bukan hanya
sekadar aktif secara alami. Sejak anak masih berusia dini, orangtua
memiliki peranan penting dalam perkembangan kebiasaan olahraga mereka.
Demikian menurut studi yang dipublikasikan dalam Pediatrics.
Data
penelitian menunjukkan ada hubungan langsung antara aktivitas fisik ibu
dengan aktivitas fisik yang dilakukan anak. Semakin aktif seorang bu,
maka semakin aktif pula anaknya.
"Semakin banyak aktivitas fisik
yang dilakukan ibu, akan semakin aktif buah hati mereka," tutur Kathryn
Hesketh, peneliti dari Institute of Child Health di University College
London, pimpinan studi, seperti dikutip dari BBC News pada Selasa
(24/3/2014).
Setiap menit aktivitas fisik yang dilakukan ibu,
kecenderungan bayi untuk terlibat dalam level aktivitas yang sama adalah
sebesar 10%. Jika seorang ibu menghabiskan waktu untuk aktif secara
fisik dalam satu jam per hari, maka bayi akan menghabiskan waktu sekitar
10 menit. Meski berjumlah kecil, akumulasi aktivitas dalam satu bulan
atau satu tahun akan signifikan.
Sayangnya, menurut studi itu
juga, menjadi seorang ibu menyebabkan level aktivitas seorang wanita
menurun dan kemudian sulit kembali ke level sebelumnya. Sebabnya adalah
karena prioritas urusan yang semakin berjibun membuat ibu
mengesampingkan olahraga. Padahal, berkurangnya aktivitas akan
memengaruhi buah hati.
No comments:
Post a Comment