Wednesday, 26 March 2014

Studi: Agar Anak Aktif, Ibu Juga Harus Aktif

Anak-anak senang berlarian ke sana ke mari tanpa kenal lelah. Mereka juga cenderung lebih aktif ketimbang orang dewasa. Menyoal keaktifan itu, peneliti dari Amerika mengungkapkan bahwa keaktifan anak sebenarnya dipengaruhi oleh keaktifan ibu.

Para peneliti dari Universitas Cambridge dan Southampton melakukan penelitian pada 554 pasangan ibu-anak. Mereka menggunakan alat monitor denyut jantung yang dikenakan terus-menerus selama tujuh hari, termasuk ketika tidur maupun beraktivitas di air.

Simpulan studi itu, anak bukan hanya sekadar aktif secara alami. Sejak anak masih berusia dini, orangtua memiliki peranan penting dalam perkembangan kebiasaan olahraga mereka. Demikian menurut studi yang dipublikasikan dalam Pediatrics.

Data penelitian menunjukkan ada hubungan langsung antara aktivitas fisik ibu dengan aktivitas fisik yang dilakukan anak. Semakin aktif seorang bu, maka semakin aktif pula anaknya.

"Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan ibu, akan semakin aktif buah hati mereka," tutur Kathryn Hesketh, peneliti dari Institute of Child Health di University College London, pimpinan studi, seperti dikutip dari BBC News pada Selasa (24/3/2014).

Setiap menit aktivitas fisik yang dilakukan ibu, kecenderungan bayi untuk terlibat dalam level aktivitas yang sama adalah sebesar 10%. Jika seorang ibu menghabiskan waktu untuk aktif secara fisik dalam satu jam per hari, maka bayi akan menghabiskan waktu sekitar 10 menit. Meski berjumlah kecil, akumulasi aktivitas dalam satu bulan atau satu tahun akan signifikan.

Sayangnya, menurut studi itu juga, menjadi seorang ibu menyebabkan level aktivitas seorang wanita menurun dan kemudian sulit kembali ke level sebelumnya. Sebabnya adalah karena prioritas urusan yang semakin berjibun membuat ibu mengesampingkan olahraga. Padahal, berkurangnya aktivitas akan memengaruhi buah hati.

No comments:

Post a Comment